Rabu, 23 April 2014

DARAH LUKA

Oleh: Muqsi M Nasir
Merah sudah tanah tersayat nadi
Dinanti rindu tak pernah datang
Pupus sudah kerinduan malang
Hayat terlanjur sudah ku akhiri
Tinggal darah luka untuk kau kenang

Merah sudah tanah tersayat nadi
Sudah waktunya menghadap Ilahi
Tak pernah terbayang kerinduan berujung duka
Aku duduki rumah panas kelak karena cinta
Kini darah luka menjadi saksi

Tak perlu kau menangis tersedu
Aku telah lenyap menjadi tanah
Dengan sepetak pusara usang

Lamlo, 25 januari 2014




Selasa, 15 April 2014

GESTUR IMAJINASI

Oleh: Muqsi M Nasir

Hujan mengerayangi bumi
Setitik tinta basah bermain dilembar putih
Menepuk, menyanyi dalam gestur imajinasi
Menggerutu nada bisu, memanjangkan butiran irama

Malam jum'at; Malam suci bagi muslim
Gemuruh, lantunan berirama disetiap pintu istana
Menenangkan air mengalir deras
Menidurkan setiap mahkluk pencinta-Nya 

LAMLO, 14112013 Komunitas Balee Tuha

ANTARA JIWA, JASAD MANUSIA

Oleh: Muqsi M Nasir

Jiwa, saat bergelimang
Elegi lalu tumbuh diambang
Mengapung dan ternoda
Seakan kering di musim hujan tiba

Jasad, busuk di bumi bejat
Penuh kotoran manusia serakah
Menikam, saling menghujat
Seakan tak memberikan berkah

Manusia, berlayar di tempat dosa
Semua berlabuh di padang hampa
Janjimu kini semua buta
Saudaramu menjerit derita

LAMLO, Komunitas Balee Tuha 07112013